Hingar bingarnya tentang mimpi bangsa ini akan seorang pemimpin yang diimpikan sebagai Ratu Adil membuat banyaknya yang memajukan atau mencalonkan dirinya menjadi pemimpin termasuk Bang Haji. Kalau dulu kawan kawan saya menanyakan siapa Rhoma Irama saya menjawab Raja Dangdut, tetapi sekarang no way laa bro, saya akan jawab Capres 2014. Apa sebenarnya yang terjadi sehingga Bang Haji-pun dilirik sebagai Capres. Mimpi kita untuk perbaikan Indonesia tanpa sadar telah menguras nalar seluruh anak bangsa. Pemimpin yang dirindukan tak datang-datang. Yang sudah tua dikatakan sunset generation, yang masih muda, masih belum saatnya. Kita sempat bermimpi tentang ”Ratu Adil” ketika almarhum Gus Dur menjadi presiden, diteruskan di zaman Bu Megawati, tapi sepertinya harapan tinggal harapan, Pemimpin yang didambakan tak kunjung datang, masalah yang mendera tidak juga bisa terpecahkan. Kita lalu mengutuk keadaan dengan menyandarkan harapan pada cerita tentang orang-orang hebat lalu ada yg melirik Raja (Dangdut) Adil sekarang.Salahkah ini ?
Sang Capres 2014
Dalam cerita Alice’s Adventures in Wonderland cerita fiksi yang ditulis oleh penulis dari Inggris, Lewis Carroll, salah satu sastra Inggris klasik yang bercerita tentang anak perempuan yang tersesat di dunia ajaib yang dipenuhi banyak mahluk aneh , ketika bertemu kelinci yang menanyakan ” mau kemana kamu pergi ” Alice menjawab tidak tahu, dan selanjutnya kelinci mengatakan ” tidak masalah kamu mau ikut jalan yang mana, semua jalan adalah benar kalau kamu tidak tahu tujuanmu.
Apa yang terjadi dengan bangsa ini mungkin seperti cerita Alice dan kelinci tersebut.Kehebohan kita mencari pemimpin adalah cermin kegaduhan politik yang gagal mengartikulasikan republik ini mau di bawa kemana seperti impian para pendiri bangsa ini menjadi realitas. Tujuan negara hanya terukir dengan indah dalam pembukaan UUD 1945 : untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, sepertinya tidak dipahami, Jadi sah sah saja kalau Bang Haji atau siapapun mau jadi presiden, ya tapi monggo dipahami dulu tujuan negara ini mau apa..dan apa yang sudah dimiliki untuk merealisasikan tujuan tersebut dengan negara yang masalahnya begitu kompleks ini.
Steven Robbins seorang pakar perilaku organisasi mengatakan kalau mau jadi pemimpin ada 3 hal yang menjadikan seorang pemimpin: Motivasi, Kemampuan Intelektual dan Kesempatan. Pada era orde baru, yang punya motivasi dan intelektual tidak bisa jadi presiden karena kesempatan tidak pernah diberikan karena syarat untuk jadi presiden sudah ditentukan : berpengalaman sebagai presiden. Di era reformasi kesempatan terbuka selebar lebarnya, sehingga banyaklah calon calon yang mengandalkan motivasi saja, dan celakanya masyarakat yang menjadi lumbung suara pemilih melupakan faktor intelektual tersebut karena masih percaya dengan dongeng dongeng tentang ratu adil tersebut.
Mulailah dengan belajar dari sejarah dengan mengenali nilai-nilai keutamaan dan semangat dari sosok orang orang terkenal baik dalam dan luar negeri. Mereka juga adalah manusia, sama seperti kita. Bedanya, mereka adalah orang-orang yang sudah cukup dan sudah selesai dengan dirinya, dan sanggup melampaui rata-rata keutamaan unggul yang dimiliki orang pada umumnya untuk mengabdi kemanusiaan.Dan bila bung Haji sudah sampai ke taraf ini dimata pengikutnya (bukan mencipta lagu dangdut lho), silahkan maju.. dan yang lain lain yg sudah memenuhi kriteria tidak peduli mereka sunset generation atau anak anak muda silahkan berkompetisi di 2014!
Mengenai dikotomi tua muda ingat saja Benjamin Franklin negarawan terkenal asal Amerika yang mengatakan ” Two people you cannot trust – an old barber and a young doctor.” Silahkan anda mau negara ini dikelola oleh dokter muda yang tidak berpengalaman mendiagnosa penyakit atau dicukur oleh tukang cukur tua yang cuman ngerti model potongan rambut tentara atau polisi saja?
Soal pendidikan, tidak perlu diambil sebagai standar intelektualitas, bukankah Obama hanya perlu sekolah sampai kelas 3 SD di Indonesia tetapi beliau bisa menjadi presiden USA, sedangkan Pak Amien Rais yang sekolah S3 di Amerika gak bisa tuh jadi presiden Indonesia!
Maka ketika melihat neneknya masih berambisi, seorang cucu-pun berkomentar: Oma, mengelola negara itu tidak sama seperti mengelola grup dangdut! Dan satu hal lagi siapapun yang memimpin pasti sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya. Kalau bang Haji Rhoma terpilih jadi presiden, besar kemungkinan beliau susah berada di istana karena setelah sukses dengan serial Rhoma Irama Berkelana I, II, i serial III,IV dan selanjutnya.
Selamat berkompetisi di 2014, mas mas bro.
aaaah pokokny maju terus bang hajiiiii jangan kecil hatiiiii kami mendukungmu. dan anda pasti bisa insya allah. amiiiiiin